Bagnaia Meraih Kemenangan MotoGP Indonesia
0 8 min 7 mths

Bagnaia Meraih Kemenangan MotoGP Indonesia – Pebalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia berhasil kembali memuncaki klasemen musim ini usai meraih kemenangan impresif pada balapan perdana MotoGP Indonesia yang digelar di Sirkuit Internasional Mandalika Lombok Tengah, NTB, Minggu.

Bagnaia Meraih Kemenangan MotoGP IndonesiaBagnaia Meraih Kemenangan MotoGP Indonesia

zeoraDari posisi ketiga belas, Bagnaia tampak langsung tancap gas dan membuktikan kebolehannya sebagai juara bertahan. Dia melaju dengan cepat dan meninggalkan para pelari di belakangnya. Saingan terbesar Bagnaia musim ini, Jorge Martin (Prima Pramac), melakukan hal serupa. Martin pun melaju sangat cepat dari posisi keenam dan langsung mengambil alih posisi pole sitter Luca Marini (Mooney VR46).

Marini sedang berjuang dengan kondisinya dan belum sepenuhnya pulih dari cederanya. Ia terjatuh karena terlibat kontak dengan Brad Binder (Red Bull KTM) yang kemudian mendapat penalti long lap. Marini segera bangkit dan berusaha memulihkan diri.

Namun, adik Valentino Rossi itu segera kembali ke pit dan mendapat perawatan medis awal dibahu sebelum akhirnya memutuskan untuk meninggalkan balapan. Setelah dua lap, tak butuh waktu lama bagi Bagnaia dengan cepat naik ke posisi lima besar dan menyalip Aleix Espargaro (Aprilia Racing). Bagnaia tampak berniat menyingkirkan tiga pebalap di depannya yakni Martin, Maverick Vinales (Aprilia Racing) dan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha). Martin terus memimpin hingga Quartararo akhirnya disusul Bagnaia dan Espargaro. Bagnaia langsung berada di posisi tiga besar dan berusaha menjauhi Martin, sang pemenang sprint MotoGP Indonesia.

Di sisi lain, juara delapan kali dan favorit penggemar tuan rumah Marc Marquez (HRC) mengalami kecelakaan dan memutuskan untuk tidak menyelesaikan balapan meski dikabarkan merasa baik-baik saja. Terjadi kejutan di tengah balapan saat itu. Martin, terjatuh pada lap 13 saat ia mencoba menyalip di tikungan 11. Artinya, ia harus merelakan balapan dan Vinales langsung mengambil alih posisi terdepan.

Hal ini juga menjamin Bagnaia kembali ke puncak klasemen, karena ia telah mengamankan satu tempat di podium. Terjadi persaingan sengit antara Vinales, Bagnaia, dan Quartararo saat saling kejar-kejaran untuk memperebutkan posisi pertama. Dengan sepuluh lap tersisa, Bagnaia masih berusaha mengejar Vinales.

Sebuah keajaiban terjadi. Secara dramatis, Bagnaia berhasil menyalip Vinales di tikungan dengan jarak yang sangat kecil di antara keduanya. Namun Vinales tak mampu membendung dominasi Bagnaia sehingga ia mengibarkan bendera kotak-kotak.

Bagnaia kini mengumpulkan 346 poin di puncak klasemen. Martin berada di bawahnya dan tertinggal 18 poin, sedangkan Marco Bezzecchi juga mampu mengumpulkan poin dan mampu mempertahankan posisi ketiga klasemen keseluruhan dengan 283 poin.

Pebalap Lenovo Ducati Francesco Bagnaia mengungkapkan bahwa menjuarai MotoGP Indonesia di Sirkuit Internasional Mandalika menjadi titik balik setelah bergelut dengan cedera di MotoGP Catalunya pada September lalu. Itu adalah salah satu momen yang luar biasa bagi saya. Kemenangan ini sangat berarti bagi saya. Kami sangat kompetitif dan saya mengalami masa-masa yang cukup sulit akhir-akhir ini, jadi kemenangan ini jelas sangat penting, kata Bagnaia pada saat jumpa pers usai MotoGP Indonesia, hari Minggu.

Kemenangan ini, lanjut Bagnaia, turut menambah kepercayaan dirinya untuk melewati enam putaran terakhir musim ini. Ia mengumumkan bahwa cedera akibat kecelakaan antara Catalonia dan Barcelona adalah yang paling serius. Belum lagi, ia juga mengalami patah tulang pada kaki dan tulang pergelangan kaki, serta cedera pada ligamen di tangannya.

“Jadi kondisi seperti itu cukup sulit. Saya perlu waktu untuk berkembang lagi. Di Barcelona saya meningkat, tapi saya terjatuh lagi. Itu sangat sulit bagi saya. Dan selang beberapa lama akhirnya saya kembali dan hasilnya sangat bagus,” jelas pebalap berjuluk Pecco itu.

Soal balapan utama di Mandalika katanya sempat menyesuaikan pemikiran dan strateginya agar bisa lebih siap dan fokus. Khususnya, Jorge Martin (Prima Pramac) saat itu berhasil menyalip Pecco dari puncak klasemen sebelum akhirnya pebalap Italia itu kembali dan mengamankan gelar juara. “Saya berusaha berusaha lebih keras. Saya benar-benar bersenang-senang di beberapa lap terakhir. Saya berusaha menyelesaikan balapan yang sangat penting ini dan tidak melakukan kesalahan apa pun,” kata Pecco.

Artinya Bagnaia mengoleksi 346 poin di puncak klasemen keseluruhan. Martin berada di bawahnya dan tertinggal 18 poin, sedangkan Marco Bezzecchi juga mampu mengumpulkan poin dan mampu mempertahankan posisi ketiga klasemen keseluruhan dengan 283 poin.

Bagnaia MotoGP

Biodata Francesco Bagnaia
Bagi yang belum tahu, Bagnaia merupakan pebalap MotoGP asal Italia. Ia lahir di Turin (Turin), Italia. Kepiawaian membalapnya sudah terlihat sejak masa kecilnya, ketika Bagnaia yang berusia dua belas tahun berhasil menjuarai MiniGP European Championship pada tahun 2009.

Lahir pada tanggal 14 Januari 1997, agama Bagnaia belum diketahui secara pasti. Namun, ia memulai karir balapnya dan melakukan debut Grand Prix bersama tim FMI Italia dengan Romano Fenati sebagai rekannya di Honda. Sayangnya, Moto3 musim 2013 mengecewakan Bagnaia karena gagal mencetak satu poin pun sepanjang musim. Hasil terbaiknya adalah peringkat ke-16 di Sepang, Malaysia.

Namun pada tahun 2014, Bagnaia berpindah tim dan bergabung dengan tim Sky Racing VR46, mengendarai sepeda motor KTM bersama rekan setimnya, Romano Fenati. Setelah gagal mencetak poin di musim rookie-nya, Bagnaia telah membuat kemajuan signifikan setelah menjalani pramusim yang kuat. Bagnaia finis di 10 besar sebanyak lima kali dalam tujuh balapan pertama, dengan posisi keempat di Grand Prix Prancis 2014 menjadi hasil terbaiknya, dimana ia juga mencatatkan lap tercepat pada balapan tersebut. Bagnaia melewatkan Grand Prix TT Belanda 2014 dan Grand Prix Jerman 2014 karena cedera yang ia derita.

Setelah mencetak 42 poin dalam 7 balapan pertama, Bagnaia terjatuh parah di paruh kedua musim ini dan menyelesaikan 9 balapan terakhir hanya dua poin, yang jelas karena cederanya. Dia menyelesaikan musim di tempat ke-16 dengan 50 poin kejuaraan.

Pada tahun 2015, Bagnaia bergabung dengan tim Aspar Racing Mahindra bersama rekan setimnya Juanfran Guevara dan Juara Pemula MotoGP Red Bull Jorge Martín. Dia juga meraih podium pertamanya di Grand Prix Prancis 2015, finis ketiga.

Pada balapan berikutnya di Mugello, Bagnaia finis di urutan ke-4, kehilangan podium dengan selisih 0,003 detik di depan mantan rekan setimnya Romano Fenati. Dia menyelesaikan musim Moto3 2015 di posisi ke-14 kejuaraan dengan 76 poin.

Setelah 4 musim di Moto3, Francesco Bagnaia semakin dikenal di kalangan pecinta sepeda motor dengan beralih ke Moto2 dan menjadi bagian dari SKY Racing Team VR46. Pada balapan keempatnya di Jerez, Bagnaia finis kedua di podium. Bagnaia finis kedua pada balapan berikutnya di Le Mans, Prancis. Bagnaia meraih podium ketiganya di Sachsenring, finis ketiga di belakang pemenang balapan Franco Morbidelli dan Miguel Oliveira kedua. Setelah Grand Prix Jepang di Motegi ia dinobatkan sebagai rookie terbaik Moto2 tahun ini. Bagnaia menyelesaikan musim dengan 174 poin dan finis di posisi ke-5 Kejuaraan Moto2 2017, mencetak poin dalam 16 dari 18 balapan. Baru pada tahun 2018 ia berhasil menjadi juara dunia Moto2.

Pada tahun 2019, pria bertinggi 176 cm dan berat 67 kilogram itu resmi pindah ke kelas utama MotoGP dan bergabung dengan tim Pramac Ducati. Ia menggantikan Danilo Petrucci yang pindah ke Mission Winnow Ducati.

Bagnaia tampil menjanjikan dan kemudian dipromosikan ke tim resmi MotoGP 2021. Keputusan ini dinilai tepat karena Bagnaia mengakhiri musim di posisi kedua, hanya tertinggal 26 poin dari Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) yang keluar sebagai juara. Kejuaraan Dunia MotoGP 2021.